Aturan Visa Umroh 2025: Hapus Sharing Bed, Ini Dampak & Tips Persiapan

Press Rilis

27 Aug 25, 12:06

Informasi Penting! Aturan Visa Umroh 2025 Hapus Sharing Bed untuk Jamaah

Bagi Anda yang berencana umroh di tahun 2025, ada kabar baru yang wajib diketahui. Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umroh resmi mengumumkan aturan terbaru terkait penerbitan visa umroh. Salah satu poin paling mencolok adalah penghapusan opsi sharing bed (satu ranjang berdua) yang selama ini sering dipilih jamaah untuk menghemat biaya.

Aturan ini tentu membawa dampak, terutama bagi keluarga yang biasanya mengajak anak kecil atau jamaah yang terbiasa memilih opsi lebih hemat. Mari kita bahas lebih santai dan jelas, supaya Anda tidak kaget saat mendaftar umroh tahun ini .

Aturan Visa Umroh 2025 Hapus Sharing Bed: Apa Maksudnya?

Sederhananya, sharing bed adalah ketika dua orang berbagi satu ranjang di hotel untuk menekan biaya paket umroh. Biasanya orang tua yang membawa anak-anak, atau jamaah yang ingin menghemat pengeluaran, memilih opsi ini. Namun, mulai 2025, opsi ini dihapus.

Artinya, setiap jamaah wajib memiliki tempat tidur sendiri sesuai dengan standar hotel. Jadi, meskipun Anda membawa anak kecil, tetap harus membayar kamar dengan ranjang penuh.

Dampak Aturan Visa Umroh 2025 bagi Jamaah

Buat jamaah usia 30–60 tahun yang sering mengajak keluarga, aturan ini tentu terasa. Beberapa dampak yang paling nyata adalah:

Biaya Paket Umroh Bisa Lebih Tinggi

Jika sebelumnya bisa menekan harga dengan sharing bed, sekarang semua anggota keluarga harus dihitung penuh.

Kenyamanan Jamaah Lebih Terjamin

Meskipun biaya naik, setiap jamaah mendapat hak tidur nyaman di ranjang sendiri. Tidak ada lagi rasa sempit atau harus berbagi selimut.

Perlu Perencanaan Keuangan yang Lebih Matang

Jamaah perlu menyiapkan dana lebih, terutama bagi yang merencanakan berangkat bersama anak-anak.

Contohnya, dulu pasangan suami-istri dengan dua anak kecil bisa cukup dengan dua ranjang (anak tidur bareng). Sekarang, semua wajib terhitung tempat tidur penuh.

Syarat dan Mekanisme Penerbitan Visa Umroh 2025

Selain aturan tentang sharing bed, ada beberapa ketentuan penting lain dari Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi. Ini dia rangkumannya:

Hotel Harus Memiliki Tasreh (Izin Resmi)

Hotel yang dipesan wajib memiliki izin resmi (tasreh) dan terdaftar aktif di Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Jadi, tidak bisa asal pilih hotel.

Program Perjalanan Harus Sesuai Reservasi Hotel

Misalnya, paket Munatour menawarkan program 3 malam di Madinah dan 4 malam di Makkah. Maka pemesanan hotel harus sesuai program, tidak boleh lebih atau kurang.

Pemesanan Hotel Wajib Lewat Platform Nusuk

Baik pemesanan melalui wholesaler (perusahaan eksternal) maupun langsung ke hotel, semuanya harus dilakukan lewat platform resmi Nusuk.

Proses Visa Diterbitkan Maksimal 48 Jam

Proses penerbitan visa lebih cepat. Butuh waktu 2 hari setelah syarat terpenuhi, lebih lama 1 hari dibanding sebelum peraturan ini.

Visa Umroh Hanya Terbit Setelah Ada Persetujuan

Visa akan issued (diterbitkan) setelah hotel Madinah dan Makkah menyetujui reservasi, serta diverifikasi oleh Pertahanan Sipil dan Otoritas Pariwisata Arab Saudi lewat Nusuk.

Tips Menghadapi Aturan Visa Umroh 2025

Supaya tidak bingung dan tetap tenang menghadapi aturan baru ini, ada beberapa tips sederhana:

Siapkan Anggaran Tambahan

Hitung ulang biaya umroh, terutama jika berangkat bersama keluarga. Ingat, tidak ada lagi sharing bed.

Pilih Travel Resmi dan Berpengalaman

Pastikan Anda memilih biro travel umroh resmi seperti Munatour, yang sudah terbiasa mengikuti regulasi Arab Saudi dan memproses via Nusuk.

Rencanakan Jadwal Lebih Awal

Karena hotel harus sesuai program dan wajib melalui Nusuk, lebih baik booking sejak jauh-jauh hari.

Fokus pada Kenyamanan Ibadah

Jangan hanya melihat biaya. Dengan aturan ini, ibadah umroh bisa lebih khusyuk karena jamaah lebih nyaman.

Penutup: Aturan Visa Umroh 2025 Bukan Hambatan, Tapi Persiapan

Memang benar, aturan visa umroh 2025 yang menghapus sharing bed akan menambah biaya. Namun, di sisi lain, kenyamanan dan ketertiban jamaah lebih terjamin.

Bayangkan, tidur lebih nyenyak tanpa harus berbagi ranjang, lalu bangun dengan segar untuk beribadah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bukankah itu lebih mendukung ibadah yang khusyuk?

Jadi, jangan jadikan aturan ini sebagai hambatan. Justru, anggap sebagai bagian dari persiapan menuju umroh yang lebih nyaman, aman, dan berkualitas.