Islam itu begitu indah. Bahkan urusan mandi pun diberi panduan yang jelas. Bukan hanya untuk membersihkan najis (kotoran fisik) dan hadats (kondisi spiritual), tetapi juga bisa menjadi ibadah yang berpahala ketika dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.


Lalu, bagaimana cara mandi wajib (mandi junub) sesuai sunnah? Berikut pedoman dari dua hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Aisyah dan Maimunah radhiyallahu ‘anhuma.


Dalil Hadits tentang Tata Cara Mandi Junub


Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha


عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ


Dari ‘Aisyah… bahwa jika Nabi ﷺ mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya… tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)


Hadits Maimunah radhiyallahu ‘anha


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ


Maimunah berkata… Nabi ﷺ menuangkan air pada kedua tangannya… lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya… lalu berkumur dan memasukkan air ke hidung… membasuh kepala tiga kali dan mengguyur seluruh badannya… kemudian beliau bergeser lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat berbeda). (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)


Rangkuman Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah


Berikut rangkuman praktis dari dua hadits di atas, disusun agar mudah dipraktikkan:


1) Niat mandi wajib

Niat cukup di dalam hati, untuk membedakan mandi biasa dengan mandi wajib. Intinya: berniat mengangkat hadats besar karena Allah.


2) Mencuci tangan 3 kali

Awali dengan mencuci kedua tangan 2–3 kali (sebagaimana dalam riwayat), sebagai pembuka dan menjaga kebersihan sebelum menyentuh anggota tubuh lain.


3) Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri

Bersihkan bagian yang terkena najis/kotoran. Ini selaras dengan adab: membersihkan area tersebut memakai tangan kiri.


4) Berwudhu sempurna

Berwudhulah seperti wudhu untuk shalat: termasuk berkumur dan memasukkan air ke hidung (istinsyaq), membasuh wajah, tangan, mengusap kepala, dan seterusnya.

Catatan: sebagian ulama membolehkan menunda membasuh kaki hingga akhir (sebagaimana hadits Maimunah).


5) Mengguyur kepala

Guyur kepala dengan air hingga merata. Dalam hadits disebut tiga kali siraman dengan cidukan kedua tangan.


6) Menyela rambut dan meratakan ke kulit kepala

Masukkan jari-jari ke rambut, menyela sampai ke pangkal agar air benar-benar sampai ke kulit kepala. Ini penting terutama bagi yang rambutnya tebal.


7) Mengguyur seluruh badan

Setelah kepala, guyur air ke seluruh tubuh hingga merata. Umumnya dimulai dari sisi kanan lalu kiri, yang terpenting air mengenai seluruh kulit.


8) Mencuci kaki sebelum keluar

Di akhir, cuci kedua kaki. Dalam hadits Maimunah, Nabi ﷺ bergeser dari tempat awal lalu mencuci kaki di tempat berbeda, agar lebih bersih dari sisa air/kotoran.


Sunnah Mandi Sebelum Umroh

Bagi yang hendak umroh, disunnahkan mandi sebagai bagian dari persiapan sebelum berihram—agar badan bersih, segar, dan lebih siap memasuki ibadah besar. Jika sedang junub, maka mandi yang dilakukan adalah mandi wajib.


Mandi wajib bukan sekadar “bersih-bersih”, tapi ibadah yang Allah beri tuntunan detail melalui sunnah Nabi ﷺ. Semoga panduan ini memudahkan kita menjaga kesucian lahir dan batin, serta menghidupkan sunnah dalam keseharian. Aamiin.