Masjidil Haram bukan hanya pusat ibadah umat Islam di dunia, tapi juga saksi atas terkabulnya doa Nabi Ibrahim Alaihissalam yang diabadikan dalam Al Qur’an.
Dari kota yang tandus dan panas, Makkah kini menjadi tanah penuh berkah yang setiap hari didatangi jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia.
Lalu, apa saja tiga hal yang “datang” ke Masjidil Haram sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an?
1. Buah-buahan dari Berbagai Negeri
Siapa sangka, di balik hamparan padang gersang dan panasnya gurun, Makkah justru menjadi tempat berlimpah buah-buahan. Dari kurma, anggur, apel, hingga buah-buahan impor dari seluruh dunia — semuanya tersedia di kota suci ini.
Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan bukti terkabulnya doa Nabi Ibrahim Alaihissalam sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 126:
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.’” (QS. Al Baqarah: 126)
Doa itu kini nyata. Tanah yang dulunya gersang kini menjadi tempat yang tidak pernah kekurangan rezeki, termasuk limpahan buah-buahan dari berbagai penjuru dunia.
2. Jutaan Jamaah Haji dan Umrah
Setiap tahun, jutaan muslim dari berbagai bangsa memenuhi panggilan suci untuk berhaji dan berumrah. Mereka datang dengan berbagai cara — ada yang berjalan kaki, naik kendaraan, atau menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan pesawat.
Fenomena ini juga telah disebutkan dalam Al-Qur’an, ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyeru manusia agar berhaji:
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS. Al Hajj: 27)
Panggilan itu abadi hingga hari ini. Dari Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika, semua datang memenuhi panggilan Allah, bersatu dalam satu kiblat, satu pakaian ihram, dan satu tujuan: beribadah di Masjidil Haram.
3. Doa-doa Kaum Muslimin
Masjidil Haram juga menjadi tempat berkumpulnya jutaan doa. Dari tangisan tobat di malam hari, doa haru di depan Ka’bah, hingga bisikan lirih di Multazam. Semuanya naik ke langit, mengetuk pintu rahmat Allah.
Setiap muslim pasti menyimpan harapan yang sama: semoga suatu hari bisa berziarah ke tanah suci, melaksanakan umrah dan haji, berdiri di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, serta menatap Ka’bah dengan mata penuh air mata syukur.
Mari terus berdoa dan berusaha, semoga Allah memberi kesempatan untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Baca juga :