Makkah, Kamis 15 Muharram 1447 H / 10 Juli 2025 — Sebuah momen penting kembali berlangsung di jantung Masjidil Haram, ketika Kerajaan Arab Saudi menggelar tradisi tahunan pencucian Ka'bah (ghusl al-Ka'bah), simbol kesucian dan penghormatan terhadap Baitullah.

Upacara suci ini dipimpin oleh Wakil Gubernur Wilayah Makkah, Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz, yang bertindak atas nama Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Haji dan Umrah sekaligus Ketua Dewan Direksi Otoritas Umum Urusan Dua Masjid Suci, Dr. Tawfiq Al-Rabiah,

serta para imam besar Masjidil Haram seperti Sheikh Abdurrahman As-Sudais, Sheikh Badr Al-Turki, Sheikh Qarafi, dan Sheikh Barhaji.

Prosesi pencucian Ka'bah dimulai setelah shalat Subuh. Pintu Ka'bah dibersihkan terlebih dulu, lalu Dinding bagian dalam Ka'bah dibersihkan menggunakan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar. Pembersihan ini dilakukan dengan peralatan dan bahan-bahan terbaik yang telah disiapkan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Berikut adalah bahan dan perlengkapan yang digunakan dalam prosesi pencucian Ka'bah:

  • 40 liter air Zamzam, dibagi dalam dua wadah perak khusus
  • 540 liter air Zamzam yang telah dicampur air mawar Taif, memberikan aroma harum yang lembut dan khas
  • 24 ml minyak mawar Taif berkualitas tinggi, dikenal dengan keharumannya yang eksklusif
  • 24 ml minyak Oud suci, menambah kesan spiritual dan wangi yang menenangkan
  • 3 ml musk murni, digunakan untuk mengharumkan dinding dan lantai Ka'bah

Upacara ghusl al-Ka'bah bukan sekadar tradisi, melainkan cerminan penghormatan luar biasa terhadap tempat paling suci bagi umat Islam. Setiap tahunnya, momen ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesucian lahir dan batin, serta memperkuat ikatan umat dengan rumah Allah yang mulia.


Yuk daftar Umrah dan Haji bersama Munatour. Info lengkap silahkan hub 021-7822292 atau klik www.munatour.co.id